CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Minggu, 06 Februari 2011

Kenapa Harus Perawat???

Bukan cita-cita awal saya kuliah jurusan keperawatan, soalnya ga pernah kepikiran dari dulu mau jadi perawat yang pastinya harus super duper berani ketemu darah, orang sakit, sampe mayat -___- (dulunya minat banget sama psikologi) heeeemm, ada alasan tersendiri yang bikin saya niat banget masuk fakultas keperawatan dan akhirnya dipilih deh Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran (FKEP UNPAD) jadi kampus kebanggan :).
temen pertama saya di fkep nama nya Shalha atau biasa di panggil chacha, kita ketemu di mesjid hehehe. Sekarang ga cuma chacha, ada ria, dian, maryam, ita, sifa. yaap mereka yang jadi temen gila di kampus sekarang :D ke kantin bareng, belajar bareng, nginep bareng, ngakak bereng, pokonya bff deh hahaha.
Awalnya bingung juga, apa sih perawat? kerjanya ngapain aja? terus disini belajar apaan? keperawat adalah pekerjaan mulia
. Keperawatan adalah pekerjaan yang bertujuan untuk menjaga atau merawat orang yang sakit atau lemah, dengan profesinya adalah perawat. Pekerjaan mulia ini sudah dimulai sejak jaman Nabi Muhammad S. A.W. Tugas seorang perawat ga cuma sekedar merawat orang sakit, tapi kita interaksi langsung dengan pasien dan kita dituntut untuk bisa mengerti dan melihat permasalahan dari kacamata pasien. Ga cuma fisik pasien yang kita rawat, tapi juga psikologisnya. Seorang perawat harus setia mendampingi pasien, dan saat pasien meninggal perawat harus bisa membawa pasien meninggal dalam keadaan damai. Cukup sulit, tapi menyenangkan :)
When you are a nurse you will touch life or life will touch you.
I proud to be a nurse

Sabtu, 01 Agustus 2009

Pendidikan Gratis tapi Honor Guru Sering Terlambat

Senin, 27 Juli 2009 | 21:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kebijakan pendidikan gratis yang dalam pelaksanaannya mengandalkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) berdampak pula kepada para guru honorer. Pencairan BOS yang kerap terlambat membuat para guru honorer terkadang telat menerima honor mereka.

Tidak seperti guru berstatus pegawai negeri sipil yang menerima gaji bulanan, pendapatan para guru honor sangat bergantung kepada dana dari sekolah.

Ketua Forum Guru Honorer Indonesia sekaligus Ketua Serikat Guru Jakarta Supriyono mengatakan, Senin (27/7), selama ini guru honorer menerima honor dari pihak sekolah. Saat ada iuran sekolah, dana masyarakat sebagian besar untuk tambahan kesejahteraan guru, termasuk membayar guru honorer. Sekarang dengan adanya BOS dan larangan iuran, kendala terutama ketika pembayaran tidak rutin dan tidak tepat waktu. Secara psikologis akan mempengaruhi kondisi kerja guru, ujarnya.

Seperti dikatakan Eni, guru honorer di sebuah SDN di Cakung, Jakarta Timur, jumlah honor dan total pendapatannya di sekolah tersebut memang tidak berkurang. Setiap bulannya, Eni yang mengajar 24 jam per jam minggu memeroleh honor sebesar Rp 830.000.

Saya tentu senang beban masyarakat diringankan. Permasalahannya, turunnya dana BOS kadang terlambat. Pembayaran honor guru juga ikut terlambat. Kalau iuran dari orangtua biasanya rutin setiap bulan, ujarnya.

Eni, misalnya, pernah mengalami honor terlambat pada bulan Maret, April, Mei, dan Juni lalu. Penerimaan honor berbulan-bulan itu dirapel pada bulan Juli.

Udin, guru SDN di daerah Jakarta Barat, mengatakan hal senada. Di sekolah tempat saya mengajar, pernah juga ada keterlambatan dana BOS, tetapi di sekolah saya, kepala sekolah akhirnya menalangi terlebih dahulu, ujarnya.

Keterlambatan tersebut mengganggu karena guru membutuhkan honor untuk operasional mengajar dan membiayai kebutuhan hidupnya sehari-hari. Apalagi guru honor yang penghasilannya hanya dari mengajar atau tidak punya pekerjaan sampingan lainnya.

INE

Sumber: Kompas.Com


Fakta:
-Kebijakan pendidikan gratis yang dalam pelaksanaannya mengandalkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) berdampak pula kepada para guru honorer.Pencairan BOS yang kerap terlambat membuat para guru honorer terkadang telat menerima honor mereka.
-Tidak seperti guru berstatus pegawai negeri sipil yang menerima gaji bulanan, pendapatan para guru honor sangat bergantung kepada dana dari sekolah.
-Ketua Forum Guru Honorer Indonesia sekaligus Ketua Serikat Guru Jakarta Supriyono mengatakan, Senin (27/7), selama ini guru honorer menerima honor dari pihak sekolah. Saat ada iuran sekolah, dana masyarakat sebagian besar untuk tambahan kesejahteraan guru, termasuk membayar guru honorer. Sekarang dengan adanya BOS dan larangan iuran, kendala terutama ketika pembayaran tidak rutin dan tidak tepat waktu. Secara psikologis akan mempengaruhi kondisi kerja guru, ujarnya.
-Seperti dikatakan Eni, guru honorer di sebuah SDN di Cakung, Jakarta Timur, jumlah honor dan total pendapatannya di sekolah tersebut memang tidak berkurang. Setiap bulannya, Eni yang mengajar 24 jam per jam minggu memeroleh honor sebesar Rp 830.000.
-Udin, guru SDN di daerah Jakarta Barat, mengatakan hal senada. Di sekolah tempat saya mengajar, pernah juga ada keterlambatan dana BOS, tetapi di sekolah saya, kepala sekolah akhirnya menalangi terlebih dahulu, ujarnya.


Opini:
-Saya tentu senang beban masyarakat diringankan. Permasalahannya, turunnya dana BOS kadang terlambat. Pembayaran honor guru juga ikut terlambat. Kalau iuran dari orangtua biasanya rutin setiap bulan, ujarnya.
-Keterlambatan tersebut mengganggu karena guru membutuhkan honor untuk operasional mengajar dan membiayai kebutuhan hidupnya sehari-hari. Apalagi guru honor yang penghasilannya hanya dari mengajar atau tidak punya pekerjaan sampingan lainnya.


Tanggapan: Menurut saya dana BOS itu tidak boleh sampai terlambat, karena selain dapat menghambat penerimaan gaji para guru honorer, terlambatnya dana BOS tersebut dapat mengganggu proses belajar mengajar dan kehidupan sehari-hari guru honorer.

Surat lamaran pekerjaan ditulis seseorang ditujukan kepada perusahaan atau instansi.surat tersebut dibuat seseorang untuk menawarkan keahlian dan kemampuan.


Hal-hal harus ada dalam surat lamaran pekerjaan adalah

1.Identitas pelamar (nama, umur, pendidikan, alamat)

2.Data pendukung .

Dalam menulis surat lamaran pekerjaan, hal-hal yang harus di perhatikan dalam penulisan adalah:

1.Sebaiknya ditulis dengan tangan ;

2.Kertas bergaris ukuran folio;

3.Bermaterai;

4.Tulisan harus rapih, jelas, dan bersih.



Tips membuat surat lamaran kerja yang baik dan menjual:


1. Surat lamaran harus Impresif.

Isi surat lamaran kerja hendaknya dapat memunculkan kesan simpatik, tidak terlalu arogan tetapi juga tidak terlalu merendah. Intinya tampilkan jati diri kita secara menarik.


2.Surat lamaran harus menarik minat calon atasan.

Buatlah surat lamaran kerja yg ketika seseorang mulai membacanya, akan langsung tertarik untuk mengetahui lebih lanjut seperti apakah kriteria kita. Ingat kesan pertama sangatlah penting.


3.Sebutkan kualifikasi yang diraih dalam surat lamaran.

Contoh prestasi kerja maupun pengalaman yg sukses harus disebutkan, untuk menunjukkan bahwa kita mempunyai prestasi & pengalaman yg patut dipertimbangkan.

Gunakan bahasa yang enak dibaca, ringkas dan padat.


4.Pergunakanlah bahasa yg sederhana & ringkas. Kita mempunyai kesempatan lain untuk menjabarkan semua kelebihan dan kualitas diri kita dalam kesempatan wawancara. Maka dari itu, untuk saat ini buat penjelasan yg singkat tetapi efektif.


5.Perhatikan kalimat dalam surat lamaran.

Dalam surat lamaran kerja anda hindari penggunaan kalimat yg tidak efektif, kalimat yang diulang-ulang tanpa alasan, ejaan yang salah, maupun penggunaan tata bahasa yang buruk. Yang sering terjadi adalah penggunaan kata keterangan yang berulang-ulang, atau kata sambung secara berulang-ulang, yang menyebabkan kalimat terasa janggal, bertele-tele persis seperti contoh kalimat yang sedang anda baca saat ini, yang menggunakan banyak kata sambung ‘yang’ secara berulang-ulang & berlebihan.


6.Surat lamaran kerja berbahasa Indonesia.

Sebaiknya pergunakan bahasa Indonesia saja. Jika tidak diminta, hindari penggunaan bahasa Inggris, terutama jika kemampuan bahasa Inggris kita kurang baik. Jika bahasa Inggris kita bagus, boleh saja membuat surat lamaran kerja berbahasa Inggris, yg tentu saja merupakan sebuah nilai lebih bagi kita.


7.Tujuan dan alasan melamar kerja.

Pada surat lamaran kerja anda, cantumkan tujuan & alasan kita melamar. Biasanya tujuan yg sering disebutkan adalah bahwa kita mempunyai kemampuan dan pengalaman yg memadai dalam bidang pekerjaan tertentu, & dengan bergabungnya kita ke suatu perusahaan akan dapat memberikan kontribusi yg berharga bagi perusahaan tersebut.


8.Kerapihan surat.

Agar lamaran anda mudah dibaca jangan menulis atau mencetak dengan tinta yg terlalu tipis, & hindari penggunaan tipp-ex. Pergunakan kertas yg bagus, bersih & rapih, tidak kusut, tidak tebal dan tidak mudah terkoyak.


9.Buat surat lamaran dengan tulis tangan atau komputer?

Jika memungkinkan buatlah surat dengan komputer kecuali dipersyaratkan agar ditulis dengan tangan. Agar diperoleh kualitas tulisan yg setara dengan kualitas tulisan dari mesin cetak, sebaiknya gunakan printer inkjet atau laser, dan sebisa mungkin hindari penggunaan printer dot matrix karena akan memberi kesan kita orang yg tertinggal dalam hal teknologi. Gunakan jenis font standar, seperti Times New Roman ukuran 12 untuk memberi kesan formal.



CONTOH - CONTOH SURAT LAMARAN KERJA

B.INGGRIS:

Jl. Raya Flamboyan 21
Bojong Depok Baru 2
Cibinong 16914
Phone : 021 - 87903802

June 11th, 2007

Attention To:
Mr. Haryono Sujatmiko
PT. Bumi Sentosa Damai
Jl. Garuda No. 33
Bogor


Dear Mr. Sujatmiko,

I am a graduate student in Computer Science at Indonesia University, and I will be awarded an M.S. degree in July 2007. I am currently looking for a position related to Database/Graphics Package Design in the research and development department of a major company.

Before coming to Indonesia University, I designed, supervised, and completed a CAD system. The function covers vector, character and curve generation, windowing, shading, and transformations.

At Indonesia University, my research work involves Compilation of Relational Queries into Network DML. To enhance my background, I have taken some courses in computer graphics and database, and I have experience in and an understanding of the design of databases. With this b background, I certainly believe that I am competent to meet challenging tasks and can make a good contribution to your company.

Enclosed is my resume, which indicates in some detail my training and experience. I sincerely hope that my qualifications are of interest to you and that an interview might be arranged at your convenience.

Thank you for your consideration. I look forward to hearing from you soon.


Sincerely yours,



Putri Puji Lestari

B.INDONESIA:

Jakarta, 20 Desember 2006

Kepada Yth,
Manajer Sumber Daya Manusia
PT. Abdi Bangsa Sejahtera Finance
Jl. Kejayaan No. 50
Jakarta Selatan

Dengan hormat,

Sesuai dengan penawaran lowongan pekerjaan dari bapak/ibu seperti yang termuat di harian Media Indonesia tanggal 18 Desember 2006, saya mengajukan diri untuk bergabung ke dalam tim Accounting & Finance di PT. Abdi Bangsa Sejahtera Finance.

Usia saya 27 tahun, telah menikah dan memiliki kondisi kesehatan yang sangat baik. Saya dapat berbahasa Inggris dengan baik secara lisan maupun tulisan. Latar belakang pendidikan saya sangat memuaskan dan memiliki kemampuan Akuntansi yang baik. Saya telah terbiasa bekerja dengan menggunakan komputer terutama mengoperasikan aplikasi paket MS Office, seperti MS Excel, MS Word, MS Acces, MS PowerPoint, MS OutLook, Internet, maupun software khusus Accounting seperti SAP, serta surat-menyurat dalam bahasa Inggris.

Saat ini saya bekerja sebagai staff Accounting di PT. Pandawa Finance. Saya senang untuk belajar, dan dapat bekerja secara mandiri maupun dalam tim dengan baik. Dalam surat ini saya lampirkan data-data tentang diri saya berikut foto terakhir sebagai bahan pertimbangan bapak/ibu.

Saya berharap bapak/ibu bersedia meluangkan waktu untuk memberikan kesempatan wawancara, sehingga saya dapat menjelaskan secara lebih terperinci tentang potensi diri saya.

Hormat saya,

Darius Sindunara

2.

Jl. Kurcica 24
Bintaro Jaya
Tangerang 15156

Februari 2007


Yth;
Ny. Suciwati Hastomo
PT. Srikandi Press
Jl. Kebayoran Lama 156
Jakarta Selatan 15789

Dengan hormat,

Ny. Hartati Ningrum, seorang asisten editor di perusahaan Anda, menginformasikan kepada saya tentang rencana pengembangan departemen akuntansi di PT. Srikandi Press. Sehubungan dengan hal itu, perkenankan saya mengirim resume saya, dengan harapan bahwa latar belakang pendidikan dan pengalaman saya sesuai dan memenuhi kualifikasi yang menjadi pertimbangan bapak untuk dapat ikut serta mengembangkan departemen akuntansi di perusahaan yang sedang berkembang dengan pesat ini.

Saya lulus dari Program Diploma III Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Jakarta pada tahun 2003. Saat ini saya bekerja di PT. Indopress, sebagai staff akuntasi, dengan fokus utama pekerjaan di bidang finance dan perpajakan. Saya telah menyelesaikan program perkuliahan malam (ekstension) di universitas yang sama untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, dan akan diwisuda pada bulan awal bulan Maret 2007.

Saya sangat mengharapkan suatu kesempatan wawancara, untuk dapat menjelaskan lebih mendalam mengenai diri saya. Seperti yang tersirat di resume, saya mempunyai latar belakang pendidikan, pengalaman potensi dan antusiasme untuk meraih sukses bersama PT. Srikandi Press. Saya dapat dihubungi di 021-788945.

Demikian saya sampaikan. Terima kasih atas perhatian Bapak.


Hormat saya,



Susan Bachtiar


Tanggapan: Menurut saya hal-hal yang telah disebutkan diatas sangatlah penting, karena kita harus bisa menarik perhatian perusahaan atau instansi sehingga surat lamaran pekerjaan kita dapat diterima dengan baik, selain itu dalam membuat sebuah lamaran pekerjaan kita juga harus hati-hati dalam penulisannya, terutama dalam bahasa yang digunakan.


Kamis, 30 Juli 2009

BENTUK-BENTUK PENYAJIAN LISAN

Ceramah,Diskusi,Seminar,Khutbah,Pembaca berita,Sidang,Pidato,Rapat,Wawancara,MC,Konferensi,Kongres,Debat.

salah satu bentuk penyajian lisan adalah kongres

Kongres adalah kumpulan orang, terutama untuk tujuan politik.Daftar isi [sembunyikan]

1 Badan legislatif
2 Partai politik
3 Perkumpulan politik
4 Lihat pula


[sunting]
Badan legislatif

Kongres adalah nama dari badan legislatif di sebuah negara yang beroperasi di bawah sistem kongres.

Sebuah kongres berbeda dengan parlemen di mana inisiatif legislatif diberikan ke dalamnya. Dalam sistem kongres cabang eksekutif dan legislatif pemerintahan dipisahkan jelas. Tugas Kepala Negara (presiden) dan Kepala Pemerintahan (perdana mentri) biasanya digabung, dan anggota kabinet jarang kali diambil dari kongres.

Negara dengan Kongres:
Kongres Amerika Serikat adalah badan legislatif dari Pemerintahan federal Amerika Serikat
Kongres Rakyat Nasional adalah badan legislatif tertinggi di Republik Rakyat Cina
Kongres Nasional Brasil (bahasa Portugis: Congresso Nacional) adalah legislatur Brasil.

Di Prancis, congrès adalah rapat gabungan resmi dan khusus dari kedua rumah dari Parlemen dalam rangka memperbaiki amandemen ke Konstitusi.

[sunting]
Partai politik

Kongres dimasukkan dalam beberapa nama partai politik, terutama di bekas koloni Britania.
People's National Congress of Guyana
Indian National Congress of India
Nationalist Congress Party of India
Nationalist Trinamool Congress of India
Tamil Maanila Congress of India
Basotho Congress Party of Lesotho
Lesotho Congress for Democracy of Lesotho
Lesotho People's Congress of Lesotho
Malawi Congress Party of Malawi
Malaysian Indian Congress of Malaysia
Congress of Democrats of Namibia
Nepali Congress of Nepal
All People's Congress of Sierra Leone
African National Congress of Afrika Selatan
Pan-Africanist Congress of Afrika Selatan
All Ceylon Tamil Congress of Sri Lanka
Sri Lanka Muslim Congress of Sri Lanka
Ngwane National Liberatory Congress of Swaziland
United National Congress of Trinidad dan Tobago
Ugandan People's Congress of Uganda

[sunting]
Perkumpulan politik

Kongres juga digunakan untuk menggambarkan perkumpulan politik bersejarah dari nasionalis berpikiran-merdeka atau revolusioner
Amerika Serikat Continental Congress
Indian National Congress
Iraqi National Congress

(Catatan, partai politik di atas juga mulai dari kelompok seperti ini)


Tanggapan:Menurut saya dalam suatu kongres haruslah memperhatikan peraturan - peraturan khusus yang ada karena dalam kongres selalu di bahas suatu permasalahan yang sangat penting, agar dapat menghasilkan keputusan yang baik.

 Definisi majas simile 

SIMILE. Perbandingan langsung dengan menyamakan suatu hal dengan hal lain menggunakan kata awalan se-, kata penghubung atau kata pembanding (seperti, layaknya, bagaikan, bagai, seumpama, sebagai, umpama, bak, laksana, sepantun).


Simile menurut Rahmat Djoko Pradopo ("Pengkajian Puisi", Gajah Mada University Press: Yogyakarta, Cet. 9, 2005) dapat dikatakan sebagai majas yang paling sederhana dan paling banyak digunakan dalam sajak.

Contoh:
a. Waktu seperti burung tanpa hinggapan
  melewati hari-hari rubuh tanpa ratapan
  sayap-sayap mu'jizat terkebar dengan cekatan


  Waktu seperti butir-butir air
  dengan nyanyi dan tangis angin silir
  berpejam mata dan pelesir tanpa akhir.

("Waktu", W.S Rendra, "Empat Kumpulan Sajak", Pustaka Jaya: Jakarta, Cet.8, 2003)


b. Ia merasa seperti menyusuri lingkaran
  tak menemukan bangku panjang.

("Lirik untuk Improvisasi Jazz", Sapardi Djoko Damono, "Hujan Bulan Juni", Grasindo: Jakarta, 1994)

  

  Yang fana adalah waktu. Kita abadi:
  memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
  sampai pada suatu hari
  kita lupa untuk apa.

("Yang Fana adalah Waktu", ibid)

c. Malam ini. Sebuah perapian menyala di kejauhan
  seperti bayang-bayangmu bergerak di pintu depan

("Dari Rembang ke Rembang", Abdul Hadi WM, "Tergantung pada Angin"; Budaya Jaya: Jakarta, 1977) 
   

  Seseorang atau mungkin senandungmu yang hilang
  bergerak seperti perahu di atas ombak tak berjalan.

("Seperti Perahu", ibid)

d. Suratmu masih saja indah kubaca
  bagai ricik kali dan taman bunga
  di padang tandus cintaku

("Neraca Perjalanan", Sitok Srengenge, "Kelenjang Bekisar Jantan", Garba Budaya" Jakarta, 2000) 

  Sebab kau seakan kelam yang selalu mau aku memasukimu,
  sembunyikan cemas sekaligus kebebasanku

("Memasukimu", ibid)

e. Aku tak tahu siapa yang mengantar pulang jasadnya,
  tapi setiap membaca koran aku seperti sedang
  mengantar jenazah loper koran malang itu,

("Loper Koran", Joko Pinurbo, " Pacar Senja"; Grasindo: Jakarta, 2005)

  Bayi tersenyum, membuka dunia kecil yang merekah
  di matanya, ketika Ibu menjamah tubuhnya
  yang ranum, seperti menjamah gumpalan jantung
  dan hati yang dijernihkan untuk dipersembahkan
  di meja perjamuan.

("Bayi dalam Kulkas", ibid).

Ada simile yang kuat. Ada simile yang efektif mengutuhkan sajak. Ada simile yang lemah. Ada juga yang sia-sia. Ada juga yang membingungkan. Ada yang tidak terasa kehadirannya, karena begitu pas ia dipadankan. Ada yang justru mengganggu. Simile memang jurus yang paling sering dipakai, tapi ia tetap harus dipakai dengan hati-hati.

_MAJAS_


Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis


Majas perbandingan
Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan pengubung, seperti layaknya, bagaikan, dll.
Metafora: Pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti layaknya, bagaikan, dll.
Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
Sinestesia: Metafora berupa ungkapan yang berhubungan dengan suatu indra untuk dikenakan pada indra lain.
Antonomasia: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
Litotes: Ungkapan berupa mengecilkan fakta dengan tujuan merendahkan diri.
Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
Personifikasi: Pengungkapan dengan menyampaikan benda mati atau tidak bernyawa sebagai manusia.
Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
Perifrase: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.



Majas sindiran
Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.
Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.
Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).
Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
Innuendo: Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.


Majas penegasan
Apofasis: Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Repetisi: Perulangan kata, frase, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
Aliterasi: Repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan.
Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata, frase, atau klausa yang sejajar.
Tautologi: Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.
Sigmatisme: Pengulangan bunyi "s" untuk efek tertentu.
Antanaklasis: Menggunakan perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang berlainan.
Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
Antiklimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.
Inversi: Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
Retoris: Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut.
Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.
Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.
Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
Asindeton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung.
Interupsi: Ungkapan berupa penyisipan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat.
Ekskalamasio: Ungkapan dengan menggunakan kata-kata seru.
Enumerasio: Ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.
Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
Silepsis: Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.
Zeugma: Silepsi dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu.


Majas pertentangan
Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
Oksimoron: Paradoks dalam satu frase.
Antitesis: Pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
Anakronisme: Ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian dengan antara peristiwa dengan waktunya.